Minggu, 21 Desember 2014

Pelatihan Jurnalistik Bulutangkis Mahasiswa (BOLA) 2014

Ini adalah hasil liputan di Perhelatan Sirkuit Nasional Jakarta 2014 PJBM 2014


1.Dewi Fortuna Belum Berpihak Pada Meiliana

Foto by : Aden Kuswira

Pergelaran akbar Sirkuit Nasional Lining Jakarta Open 2014 memang menyisakan suka dan duka, salah satunya saja rasa kecewa yang dialami atlet PB Djarum Meiliana Jauhari bertarung dalam sektor Ganda Campuran dan Ganda Putri yang belum bisa meraih gelar dikedua sektor tersebut alias hampa gelar.
Meiliana Jauhari ialah salah satu mantan pemain bulutangkis Pelatnas Cipayung yang kini bernaung di klub nya yaitu PB Djarum. Di kelas ganda campuran, wanita kelahiran Jakarta ini pernah berpasangan dengan Crisnanta Danny Bawa, Dasuki Yonathan Suryatama, dan Rendra Wijaya. Sementara di kelas ganda putri, ia pernah dipasangankan dengan Purwati, Shendy Puspa Irawati, dan kemudian digantikan oleh Greysia Polii.
Perjalanan karir Meiliana di dunia bulutangkis banyak memiliki rintangan, pada kejuaraan internaasional sekelas Super Series ia pernah dipasangkan oleh Shendy Puspa Irawati, namun tidak ada prestasi yang menonjol yang diraih oleh sosok Meiliana, kemudian atlet ganda ini disandingkan oleh Greysia Polii dan mulai menunjukan prestasi membanggakan dengan menjadi Runner-up diberbagai tournament salah satunya ialah Indonesia Grand Prix Gold 2010 dan sempat menduduki pringkat ke-8 dunia untuk sektor ganda putri.
Batu terjal pun kembali dialami Meiliana ia harus menerima kenyataan pahit saat didiskualifikasi oleh BWF (Badminton World Federation). Greysia Polii/Meiliana Jauhari dianggap melanggar kode etik karena sengaja mengalah di babak penyisihan grup C agar bisa terhindar dari pasangan Wang Xiaoli/Yu Yang di babak perempat final di Olimpiade London 2012.
Pengalaman yang Meiliana alami bukanlah perjalanan yang singkat, pada perhelatan Sirkuit Nasional Jakarta Open 2014 misalnya , wanita yang pernah meraih Juara Jakarta Open 2007 ini harus pulang tanpa gelar. Sebenarnya apa yang terjadi pada diri Meiliana, ia harus mengalah pada babak ke-2 di sektor ganda putri pada pasangan Maretha Dea Giovani/Rosyita Eka Pitri Sari dengan straight set 11-21 15-21, begitu juga di sektor ganda campuran, Meiliana Jauhari/Arsya Isnanu Ardi Putra harus menelan kepahitan di round ke-2 dengan dua set langsung pula yaitu 16-21 17-21.
Sebelum pertandingan Meiliana mengatakan “Semua lawan harus saya waspadai dan jangan sampai lengah apalagi meremehkan lawan,” semangat optimis yang meiliana tunjukan adalah hal yang tepat namun memang dewi fortuna belum berpihak padanya. Gandra putri yang lahir pada tanggal 7 mei 1984 terlihat belum mengeluarkan kemampuan terbaiknya, pada level Super Series sekelas Indonesia Open saja ia berhasil menjadi semi finalis dan di level nasional ia pernah meraih juara pada ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2013 di sektor ganda dewasa putri.
Bukanlah hal yang sulit jika Meiliana ingin terus bekerja keras dan  giat berlatih, ia harus terus mengevaluasi kesalahan-kesalahan yang ia lakukan di pertandingan sebelumnya dan memperbaiki di pertandingan selanjutnya yaitu Sirnas Jabar Open 2014.
Meiliana Akan turun di dua sektor yaitu ganda putri dan ganda campuran , di ganda putri Meiliana menjadi pemain unggulan ke-8 dengan pasangannya Ristya Ayu dan di sektor ganda campuran ia harus berpasangan dengan Arsya Isnanu yang mewakili PB Djarum, semoga dewi fortuna berpihak pada Meiliana. (ak)
2. Juara Baru Tunggal Dewasa, Icuk : Selamat Jonatan
Foto by : Aden Kuswira

Icuk Sugiarto memberikan ucapan selamat kepada Jonatan Christie atas prestasinya menjadi juara tunggal dewasa pada Pertarungan final Djarum Sirkuit Nasional Lining Jakarta Open 2014 sabtu (17/05) yang diadakan di GOR Asia Afrika, Senayan. Jonatan juga merupakan wajah baru di sektor tunggal dewasa yang keluar sebagai juara.
Ketua Umum Pengprov PBSI DKI Jakarta periode 2014-2018 Icuk Sugiarto mengungkapkan, berikan ucapan selamat kepada Jonatan Christie yang menjadi juara di tunggal dewasa dan Jonatan juga merupakan juara baru di sektor tersebut.
Tunggal putra asal Pelatnas Cipayung tersebut berhasil mengalahkan Alamsyah Yunus untuk kedua kalinya, sebelumnya Alamsyah dikalahkan pada perhelatan Indonesia International Challages 2013 lalu. Pertandingan yang banyak menyedot perhatian penonton ini memakan waktu yang cukup lama yaitu 1 jam 25 menit, dengan skor akhir 21-23 21-12 21-10.
“Game pertama saya telah memimpin sebenarnya namun malah berbalik, tapi di game selanjutnya saya berusaha bermain sederhana dengan menahan permainan Bang Alam dan stategi tersebut sangat jitu,” Ungkap pria bertubuh tinggi itu.
Icuk Sugiarto pun sangat senang melihat perkembangan atlet muda Indonesia makin hari semakin berkembang, dan mantan atlet nasional itu berharap agar atlet muda yang lainnya bisa menyusul dengan giat berlatih dan menunjukan prestasi terbaiknya di tingkat nasional bahkan internasional.(ak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar