1.Dewi Fortuna Belum Berpihak Pada Meiliana
Foto by : Aden Kuswira
Pergelaran akbar Sirkuit Nasional
Lining Jakarta Open 2014 memang menyisakan suka dan duka, salah satunya saja rasa
kecewa yang dialami atlet PB Djarum Meiliana Jauhari bertarung dalam sektor
Ganda Campuran dan Ganda Putri yang belum bisa meraih gelar dikedua sektor
tersebut alias hampa gelar.
Meiliana Jauhari ialah salah satu
mantan pemain bulutangkis Pelatnas Cipayung yang kini bernaung di klub nya
yaitu PB Djarum. Di kelas ganda campuran, wanita kelahiran Jakarta ini
pernah berpasangan dengan Crisnanta Danny Bawa, Dasuki Yonathan Suryatama,
dan Rendra Wijaya. Sementara di kelas ganda putri, ia pernah dipasangankan
dengan Purwati, Shendy Puspa Irawati, dan kemudian digantikan oleh Greysia
Polii.
Perjalanan karir Meiliana di dunia
bulutangkis banyak memiliki rintangan, pada kejuaraan internaasional sekelas
Super Series ia pernah dipasangkan oleh Shendy Puspa Irawati, namun tidak ada
prestasi yang menonjol yang diraih oleh sosok Meiliana, kemudian atlet ganda
ini disandingkan oleh Greysia Polii dan mulai menunjukan prestasi membanggakan
dengan menjadi Runner-up diberbagai tournament salah satunya ialah Indonesia
Grand Prix Gold 2010 dan sempat menduduki pringkat ke-8 dunia untuk sektor
ganda putri.
Batu terjal pun kembali dialami
Meiliana ia harus menerima kenyataan pahit saat didiskualifikasi oleh BWF
(Badminton World Federation). Greysia Polii/Meiliana Jauhari dianggap melanggar
kode etik karena sengaja mengalah di babak penyisihan grup C agar bisa
terhindar dari pasangan Wang Xiaoli/Yu Yang di babak perempat final di
Olimpiade London 2012.
Pengalaman yang Meiliana alami
bukanlah perjalanan yang singkat, pada perhelatan Sirkuit Nasional Jakarta Open
2014 misalnya , wanita yang pernah meraih Juara Jakarta Open 2007 ini harus
pulang tanpa gelar. Sebenarnya apa yang terjadi pada diri Meiliana, ia harus
mengalah pada babak ke-2 di sektor ganda putri pada pasangan Maretha Dea
Giovani/Rosyita Eka Pitri Sari dengan straight set 11-21 15-21, begitu juga di sektor ganda campuran,
Meiliana Jauhari/Arsya Isnanu Ardi Putra harus menelan kepahitan di round ke-2
dengan dua set langsung pula yaitu 16-21 17-21.
Sebelum
pertandingan Meiliana mengatakan “Semua lawan harus saya waspadai dan jangan
sampai lengah apalagi meremehkan lawan,” semangat optimis yang meiliana
tunjukan adalah hal yang tepat namun memang dewi fortuna belum berpihak padanya.
Gandra putri yang lahir pada tanggal 7 mei 1984 terlihat belum mengeluarkan
kemampuan terbaiknya, pada level Super Series sekelas Indonesia Open saja ia
berhasil menjadi semi finalis dan di level nasional ia pernah meraih juara pada ajang Kejuaraan Nasional
(Kejurnas) 2013 di sektor ganda dewasa putri.
Bukanlah hal yang sulit jika Meiliana
ingin terus bekerja keras dan giat
berlatih, ia harus terus mengevaluasi kesalahan-kesalahan yang ia lakukan di
pertandingan sebelumnya dan memperbaiki di pertandingan selanjutnya yaitu
Sirnas Jabar Open 2014.
Meiliana Akan turun di dua sektor
yaitu ganda putri dan ganda campuran , di ganda putri Meiliana menjadi pemain
unggulan ke-8 dengan pasangannya Ristya Ayu dan di sektor ganda campuran ia
harus berpasangan dengan Arsya Isnanu yang mewakili PB Djarum, semoga dewi
fortuna berpihak pada Meiliana. (ak)
2. Juara
Baru Tunggal Dewasa, Icuk : Selamat Jonatan
Foto by : Aden Kuswira
Icuk Sugiarto
memberikan ucapan selamat kepada Jonatan Christie atas prestasinya menjadi
juara tunggal dewasa pada Pertarungan final Djarum Sirkuit Nasional Lining
Jakarta Open 2014 sabtu (17/05) yang diadakan di GOR Asia Afrika, Senayan.
Jonatan juga merupakan wajah baru di sektor tunggal dewasa yang keluar sebagai
juara.
Ketua Umum
Pengprov PBSI DKI Jakarta periode 2014-2018 Icuk Sugiarto mengungkapkan,
berikan ucapan selamat kepada Jonatan Christie yang menjadi juara di tunggal
dewasa dan Jonatan juga merupakan juara baru di sektor tersebut.
Tunggal putra
asal Pelatnas Cipayung tersebut berhasil mengalahkan Alamsyah Yunus untuk kedua
kalinya, sebelumnya Alamsyah dikalahkan pada perhelatan Indonesia International
Challages 2013 lalu. Pertandingan yang banyak menyedot perhatian penonton ini
memakan waktu yang cukup lama yaitu 1 jam 25 menit, dengan skor akhir 21-23 21-12 21-10.
“Game pertama saya telah memimpin
sebenarnya namun malah berbalik, tapi di game selanjutnya saya berusaha bermain
sederhana dengan menahan permainan Bang Alam dan stategi tersebut sangat jitu,”
Ungkap pria bertubuh tinggi itu.
Icuk Sugiarto pun sangat senang
melihat perkembangan atlet muda Indonesia makin hari semakin berkembang, dan
mantan atlet nasional itu berharap agar atlet muda yang lainnya bisa menyusul
dengan giat berlatih dan menunjukan prestasi terbaiknya di tingkat nasional
bahkan internasional.(ak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar